Penyakit kepala sebelah atau biasa dikenal dengan migrain, ternyata lebih banyak menyerang kaum wanita dibandingkan dengan laki-laki. Dikutip dari femalefirst, penelitian yang diterbitkan Brain dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Havard tersebut melihat perbedaan migraine antar pria dan wanita.
Pemeriksaan yang dilakukan menggunakan MRI terhadap penderita migraine wanita ditemukan ada penggumpulan warna abu-abu pada jaringan otak mereka, yaitu di bagian insula Posterior atau precuneus .
Baca juga: akmu
Untuk mengetahui penebalan abu-abu tersebut, kemudian penderita diuji dengan terhadap rasa sakit yaitu dengan memberikan rasa panas selama 15 detik pada tangan. Daerah ini lebih tebal pada otak penderita migrain perempuan dan bekerja sama dalam respon nyeri. Sementara pada otak pria, ini tidak menunjukkan.“Ketika saya diperiksa untuk perbedaan jenis kelamin dalam didefinisikan dengan baik jaringan nyeri, sebagian besar struktur yang merespon lebih kuat pada wanita adalah bagian dari jaringan emosional. Pada pria, ketika rasa sakit datang, dan otaknya merespon untukmengatakan 'ouch,' sementara pada wanita secara keseluruhan, hasil menunjukkan bahwa bukan hanya satu daerah yang mendasari perbedaan jenis kelamin dalam migrain, namun jaringan daerah, sistem yang mengarah ke masalah atau kemajuan,” terang Kepala Peneliti Nasim Maleki.